Minggu, 25 Maret 2012

DO (Dangdut Origins)

This night, faced with a sleep difficulty, I spend a time to browse any information on the internet. Unexpectedly, I am astonished to an article about dangdut's origin (online article:  http://id.wikipedia.org/wiki/Dangdut).

The music began its root from from Malay musics in 1940. In 1960, Indian and Arab musics influenced significantly to Dangdut musics. In 1970, western music influx influenced a modern dangdut musics. 

To some people, dangdut has been undermined because of odds tone. Nonetheless, Dangdut has been a favourite musics especially to many local villagers. Dangdut can be a sound tool campaigns to voice environment concerns. Dangdut can potentially be a good tools to communicate indonesian culture to overseas. 

Accordingly, to other people, dangdut can stimulate a dancing to release their stress. Hopefully, in the future, larger young Indonesians can show a great appreciation for dangdut music existence in Indonesia.






Jumat, 23 Maret 2012

Bahasa Gaul Lokal

Buat para Pedangdut mania,

Saat ini rasanya musyik dangdut sudah mencapai degradasi karena harga BBM semakin mengalami peningkatan pesat. Oleh karenanya, mari kita menyimak bahasa gaul masyarakat lokal yang juga mencintai dangdut. Baru-baru ini, saya disuguhi bahasa baru ketika duduk dalam sebuah angkutan umum. Berikut kata-katanya:
1. Batangan: tetap
2. Carli: carian orang lain (tidak tetap)
3. Sela: kesempatan
4. Mainkan: bahasa ini sering dipake untuk memulai sebuah aksi tertentu
5. Sengkle: Itu berarti ada yang tidak normal
6. Bogel: pendek tapi gede
7. A plus: dalam bahasa angkutan berarti memulai sesuatu yang baru
8. Miring: itu artinya posisi dalam keadaan tidak normal

Memang banyak bermacem-macem bahasa digunakan untuk pergaulan lokal. Kalau dikata, negara Indonesia ini sebenarnya mempunyai pariasi bahasa. Kadang kala tuh, bahasanya buat kita terkejut juga. Dengan ragamnya bahasa, mungkin dangdut bisa dikata bahasanya nanti gaul. Dahulu saja ada sebuah lagu dangdut yang make bahasa 'tauu'...ini versian lagunya....'Mas Joko...tauu'. Mungkin penyanyinya terngiang kali ya ama temennya yang suka makan gorengan 'tauu'. Memang ditengah kenaikan BBM, jaman sudah 'tauu'