Jumat, 23 Maret 2012

Bahasa Gaul Lokal

Buat para Pedangdut mania,

Saat ini rasanya musyik dangdut sudah mencapai degradasi karena harga BBM semakin mengalami peningkatan pesat. Oleh karenanya, mari kita menyimak bahasa gaul masyarakat lokal yang juga mencintai dangdut. Baru-baru ini, saya disuguhi bahasa baru ketika duduk dalam sebuah angkutan umum. Berikut kata-katanya:
1. Batangan: tetap
2. Carli: carian orang lain (tidak tetap)
3. Sela: kesempatan
4. Mainkan: bahasa ini sering dipake untuk memulai sebuah aksi tertentu
5. Sengkle: Itu berarti ada yang tidak normal
6. Bogel: pendek tapi gede
7. A plus: dalam bahasa angkutan berarti memulai sesuatu yang baru
8. Miring: itu artinya posisi dalam keadaan tidak normal

Memang banyak bermacem-macem bahasa digunakan untuk pergaulan lokal. Kalau dikata, negara Indonesia ini sebenarnya mempunyai pariasi bahasa. Kadang kala tuh, bahasanya buat kita terkejut juga. Dengan ragamnya bahasa, mungkin dangdut bisa dikata bahasanya nanti gaul. Dahulu saja ada sebuah lagu dangdut yang make bahasa 'tauu'...ini versian lagunya....'Mas Joko...tauu'. Mungkin penyanyinya terngiang kali ya ama temennya yang suka makan gorengan 'tauu'. Memang ditengah kenaikan BBM, jaman sudah 'tauu'


Tidak ada komentar:

Posting Komentar